gudangberita

Hot

Post Top Ad

Sabtu, 27 Oktober 2018

Kronologi Pesepeda yang Tewas Tertabrak Bus Transjakarta dekat Monas

Oktober 27, 2018 0
Gudangberita  - Kecelakaan maut yang melibatkan bus Transjakarta kembali terjadi di Ibu Kota. Pengendara sepeda ontel yang belum diketahui identitasnya tewas setelah tertabrak bus Transjakarta di sekitar Monas, Jakarta Pusat, Minggu (28/10) pagi.

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Juang Andi Priyanto mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 07.10 WIB. Saat itu, korban tengah melintas di Jalan Medan Merdeka Selatan melalui jalur TransJ. Di saat yang sama, bus Transjakarta bernopol B 7740 TGB melintas dari arah barat.

Baca juga: Sekjen PAN Akui banyak Caleg yang Ogah Dukung Prabowo-Sandi

Kecelakaan tak terhindarkan saat kendaraan dan sepeda bertemu di depan IRTI dari arah yang sama. Akibatnya, korban mengalami luka parah di bagian kepala.

"Kecelakaan tersebut mengakibatkan pengendara sepeda ontel meninggal dunia," ujar Juang melalui keterangan tertulis.

Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Sementara pengemudi bus Transjakarta berinisial S (45) diamankan polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.
Read More

Kamis, 18 Oktober 2018

Sekjen PAN Akui banyak Caleg yang Ogah Dukung Prabowo-Sandi

Oktober 18, 2018 0

Gudangberita
- Sejumlah calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) terang-terangan tidak mau mendukung dan mengkampanyekan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Hal tersebut diakui oleh Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno yang mendengar langsung dari para calegnya.
"Bahkan sekarang, di antara caleg kita yang berjuang di daerah, 'mohon maaf ketum, mohon maaf sekjen.

Tetapi di bawah saya mungkin tidak bisa terang-terangan untuk berpartisipasi dalam pemenangan Pak Prabowo. Karena konstituen saya tidak sejalan dengan itu. Jadi mohon maaf'," kata Eddy saat diskusi Polmark di Hotel Veranda, Jakarta Selatan, Kamis (18/10).
Eddy menceritakan, saat rapat kerja nasional beberapa waktu lalu 99 persen kader memang menyatakan dukungan pada paslon nomor 02 yaitu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Baca juga: Sandi dan Zulkifli Hasan Janji perbaiki Ekonomi Nasional Saat Bertemu Ormas se Jabar
Namun tiga hari kemudian, Eddy menerima beberapa pesan singkat bentuk dari kekecewaan kader karena yang dipilih sebagai cawapres bukan dari partainya.
"Kalau kita sekarang keluar teriak-teriak Pak Prabowo, yang dapet angin positifnya Gerindra, bukan PAN. Akhirnya tersadarkan ujung-ujungnya kita harus bergerak untuk memenangkan Pileg," papar Eddy.
Sebab itu, Eddy menjelaskan, pihaknya saat ini akan fokus untuk memenangkan bangku di Pileg ketimbang Pilpres 2019. "Jadi ya sekarang bagaimana caranya untuk mendapatkan kursi. Ini yang jadi fokus perhatian kita. Dan ini penting bagi kita.

Pertarungan 2019 bagi PAN mungkin partai partai lain adalah pertarungan eksistensi partai," ungkap Eddy.
Eddy juga menjelaskan, saat ini partainya dan partai lain pasti lebih memikirkan untuk lolos di Pileg. Setelah itu, kata Eddy, pihaknya akan menentukan target untuk menambah kursi di DPR untuk jadi di 3 besar atau 5 besar.
"Dan ini tak terjadi pada kita saja. Partai lain yang kadernya tak direpresentasikan di pilpres ini, mereka juga akan berjuang untuk memenangkan legislatif," ungkap Eddy. 

Read More

Selasa, 16 Oktober 2018

Sandi dan Zulkifli Hasan Janji perbaiki Ekonomi Nasional Saat Bertemu Ormas se Jabar

Oktober 16, 2018 0
Gudangberita - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menghadiri silaturahmi bersama Ormas Islam se-Jawa Barat di Kantor Pimpinan Wilayah

Muhammadiyah Jawa Barat, Bandung, Selasa (15/10). Hadir dalam pertemuan tersebut pimpinan Muhammadiyah Jawa Barat, DDII, Al Wasliyah, Al Irsyad, ICMI, Parmusi, LDII dan ormas Islam lainnya.


Kepada para perwakilan ormas Islam Jawa Barat yang hadir, Zulkifli Hasan membeberkan alasan partainya memilih mendukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
"Kenapa PAN pilih Prabowo Sandi, salah satunya karena sosok saudara Sandi ini yang memahami betul soal ekonomi dan punya pengalaman. Sosok ini yang kita butuhkan dalam situasi ketidakpastian ekonomi sekarang ini," katanya.

Baca Juga: Daftar Utang luar negri Indonesia Per Agustus Mencapai Rp 5.480 triliun
Ketua MPR itu pun mengaku ingin mengenalkan Sandiaga kepada para perwakilan ormas agar lebih dekat kepada umat, khususnya yang berada di Jabar.
"Sebagai Ketua Umum PAN, saya mengajak saudara Sandi ke sini supaya bisa lebih dekat, lebih intens untuk dapat menyerap aspirasi ormas Islam khususnya di Jawa Barat," katanya.
Dia menegaskan komitmen PAN dan Prabowo-Sandi untuk memperbaiki kondisi ekonomi lebih baik dari hari ini.
Senada dengan Zulkifli Hasan, Sandiaga Uno juga bicara mengenai pentingnya perbaikan ekonomi.
"Kita ingin pengangguran turun dan lapangan kerja terbuka lebar. Kita ingin emak-emak membeli barang dengan harga terjangkau," kata Sandiaga Uno.

Read More

Selasa, 09 Oktober 2018

Fahri Hazah Nilai Jubir Jokowi dan Prabowo Amatiran

Oktober 09, 2018 0
Gudangberita - Fahri Hazah Nilai Jubir Jokowi dan Prabowo Amatiran. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengomentari kinerja para juru bicara kubu capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Dia menilai, para juru bicara itu tidak berkelas.

"Ya terus terang saja, saya bisa mengatakan juru bicara kedua belah pihak ini enggak ada yang canggih," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10).

"Baik petahana atau penantang ini kedua-duanya juru bicaranya enggak ada yang canggih. Itu enggak berkelas itu. Enggak berkelas jubir-jubirnya itu," sambungnya.

Fahri menyarankan, para politisi di tim pemenangan bisa lebih logis dalam memenangkan capres atau cawapresnya. Salah satunya dengan cara adu program.

Baca juga: Hoaks Ranta Sarumpet Untungkan Prabowo Ini Penjelasan Gerindra

"Sekarang ke tengah dong, kita berdebat konten, berdebat program berdebat rencana. Jangan tiru hal-hal yang insidentil dan enggak baik. Nanti jadi masalah," ujarnya.

Terkait dengan pemanggilan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais sebagai saksi di kasus dugaan penyebaran hoaks penganiayaan Aktivis Ratna Sarumpaet Fahri juga merasa khawatir. Dia menduga para aparat penegak hukum ada yang dipengaruhi oleh para jubir tim kampanye capres-cawapres.

"Itu juga, hehe itu yang saya khawatir ya, di penegak hukum itu ada pengaruh dari jubir-jubir juga. Makanya saya bilang, dua-duanya amatir nih, dua-duanya itu nggak bisa menangkan suasana padahal pemilunya itu masih tujuh bulan lagi," ungkapnya.

"Yang saya khawatir nih, capek kita berantem nanti sebelum tujuh bulan kita semua habis amunisi capek semua tidur, gitu loh," tutupnya.
Read More